Supply Chain Management: Pengertian, Tujuan, Jenis Hingga Contohnya

Jika membahas mengenai manajemen perusahaan yang sudah mapan tentu tidak lepas dari adanya supply chain management yang cukup penting ini. Dimana devisi ini dibentuk sebagai pengingat betapa pentingnya peranan dalam sebuah bisnis. Mungkin beberapa dari Anda yang masih asing dengan manajemen tersebut mungkin bertanya, apa pengertiannya, apa tujuannya sampai dengan peran penting apa dalam sebuah perusahaan? Nah, supaya tidak berlama-lama akan dibahas secara lengkap pada artikel kali ini.

Dimulai dari pengertiannya terlebih dahulu, dimana SCM merupakan cara pengelolaan alur barang ataupun jasa pada sebuah perusahaan. Yang dimana untuk itu semua aspek saling berpengaruh mulai dari proses bahan mentah, pengolahan, penyimpanan, pengiriman hingga sampai dengan ditangan konsumen sesuai permintaan. Semua itu tidak bisa dilakukan secara sembarangan tanpa perhitungan, jika tidak pasti akan berakibat buruk entah barang yang mudah rusak, barang yang selalu kosong dipasaran atau sebaliknya terlalu banyak stock.

Nah, setelah melihat pengertian tentu bisa dikatakan memiliki tujuan yang sangat jelas dalam perusahaan. pertama memiliki peranan untuk meminimalisir kemungkinan lebih besarnya biaya operasional yang diperlukan, dapat membantu pengurangan limbah, menekan waktu atau siklus dari produksi dan masih banyak lagi lainnya. Untuk standar industri sendiri yang telah berjalan lama tentu rantai pemasok juga berjalan sesuai dengan efektif atau efisien. Karena memperbaiki alur rantai pasokan yang lebih efisien juga menjadi bagian tujuan dari diadakannya SCM.

Melalui penjelasan diatas tentu saja penerapan dari SCM sendiri di perusahaan harus lebih maksimal. Setidaknya mampu mencapai apa yang sudah diterapkan dan ingin diharapkan oleh perusahaan lebih baik. Supaya melengkapi pengetahuan Anda mengenai supply chain management, berikut ini ada beberapa jenis yang sering digunakan dalam perusahaan antara lain:

1. Upstream supply chain.

Ini adalah memposisikan perusahaan manufaktur sebagai penghubung, bisa juga disebut sebagai penyalur kepada pihak konsumen. Jadi proses pengadaan produk perusahaan menjadi aktivitas utama dibagian jenis supply chain ini.

2. Internal supply chain.

Ada yang merupakan dimana proses input bahan mental ke gudang lalu diubah menjadi bahan dasar. Dilanjutkan dengan disalurkan pada perusahaan, ini dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan. Aktivitas utama dalam jenis ini adalah manajemen produksi, pabrikasi, serta pengendalian persediaan produk pada perusahaan.

3. Downstream supply chain.

Lalu terakhir adalah kegiatan manajemen yang meliputi segala aktivitas pemasaran produk perusahaan hingga pengiriman produk kepada pelanggan. Dengan kata lain ini merupakan jenis yang berupa pengaturan pendistribusian secara sistematis hingga pelayanan produk.

Itulah beberapa jenis yang perlu untuk diketahui, selain itu Anda juga harus sadar saat ini banyak pergeseran operasional bisnis ke platform digital. Tentu rantai pasokan juga mengalami perubahan, makanya saat ini dikenal dengan SCM secara offline ataupun online. Hal yang berbeda itu pula membedakan segala aspek didalamnya, meskipun secara dasaran sama saja untuk me-managemen rantai pasok secara lebih baik sampai dengan efektif dan efisien di perusahaan.

Contoh yang dilakukan supply chain management ada banyak mulai dari perusahaan konvensional, perusahaan e commerce, dan lainnya. Untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, potensi ataupun yang lainnya mengenai SCM. Anda bisa pula mengikuti sebuah pelatihan, dimana ini akan memberikan banyak sekali pengalaman seperti pada Prasmul-ELI. Sebagai lembaga pelatihan dan kursus dalam memberikan peningkatan atau pengembangan potensi SDM termasuk pada skill SCM. Nah, informasi lebih lanjut mengenai Prasmul-ELI bisa langsung cek saja ke kantor yang berada di JL RA Kartini nomor 14 Cilandak Barat Jakarta.